Senin, 03 Februari 2014

Digital Signature Algorithm (DSA)

Pada bulan Agustus 1991, NIST (The National Institute of Standard and Technology) mengumumkan algoritma sidik dijital yang disebut Digital Signature Algorithm (DSA). DSA dijadikan sebagai bakuan (standard) dari Digital Signature Standard (DSS).

DSS adalah standard, sedangkan DSA adalah algoritma. Standard tersebut menggunakan algoritma ini, sedangkan algoritma adalah bagian dari standard (selain DSA, DSS menggunakan Secure Hash Algorithm atau SHA sebagai fungsi hash)

 
DSA termasuk ke dalam sistem kriptografi kunci-publik. Meskipun demikian, DSA tidak dapat digunakan untuk enkripsi. DSA mempunyai dua fungsi utama:
  • Pembentukan sidik dijital (signature generation), dan
  • Pemeriksaan keabsahan sidik dijital (signatureverivication).
DSA menggunakan fungsi hash SHA (Secure Hash Algorithm) untuk mengubah pesan menjadi message digest yang berukuran 160 bit (SHA akan dijelaskan pada kuliah selanjutnya).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar